![]() |
Mahasiswa mulai berkumpul |
Hari ini tepat seminggu sejak dimulainya protes yang dilakukan mahasiswa melalui aksi turun kejalan atau biasa disebut dengan demonstrasi. Apa sebenarnya yang terjadi sehingga hampir seluruh mahasiswa diseluruh Indonesia melakukan aksi serupa, yang diawali dengan aksi mahasiswa asal Jogjakarta dengan tagar Gajayana Memanggil.
Sehari setelahnya giliran mahasiswa kota Solo yang menggelar aksi serupa dengan tajuk #Bengawan melawan. Hampir seluruh Mahasiswa asal perguruan tinggi Solo berkumpul di depan kantor DPRD kota Solo.
Mari lihat kembali saat aksi itu berlangsung.
Selasa, 24 September 2019. Tepat pukul 10.00 waktu Indonesia barat, sebagian besar mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berkumpul di kampus 4. Dengan Almamater kebanggaan mereka yang berwarna hijau toska, Mereka beramai-ramai memadati titik kumpul. Spanduk protes dan beberapa kata "bijak" ala trending jagat maya juga mewarnai aksi yang mereka lakukan hari itu.
Mereka pun mulai bergerak untuk bergabung dengan mahasiswa peguruan tinggi lainnya yang sudah standby di daerah lapangan Bluluan, Colomadu, Karanganyar. Saat itu matahari sudah membumbung tinggi, sehingga suhu yang dihasilkan pun sangat panas sekali. Namun ditengah teriknya matahari, Para Mahasiswa justru dengan semangat bergerak ke arah kantor DPRD kota Solo.
Para Mahasiswa pun telah bergabung menjadi satu dengan berbagai warna almamater kebanggaan mereka. Mereka terus maju hingga kedepan gerbang utama Kantor DPRD kota Solo, Namun sayang, Aksi mereka Harus terhentikan ketika Adzan Zuhur berkumandang.
Sebagian Besar Mahasiswa yang beragama islam "balik kanan" dan pergi kemasjid untuk menunaikan kewajiban mereka. Di sela-sela itu, saya pun menemui beberapa mahasiswa untuk dimintai keterangan.
Hampir semua Mahasiswa yang saya mintai keterangan menjawab bahwa mereka menolak RUU KUHP, RUU KPK dan beberapa RUU yang akan disahkan dalam waktu dekat. Mereka beranggapan bahwa RUU tersebut bersifat "karet" dan terlalu mengusik privasi seorang. Mereka berharap aspirasi dan suaranya dapat didengar oleh para anggota DPR dan dapat mengkaji kembali RUU yang akan disahkan.
Waktu zuhur pun berlalu, para mahasiswa kembali turun kejalan untuk melanjutkan aksi penolakan RUU KUHP, RUU KPK dan RUU lainnya.
Saat itu aksi berjalan damai, tenang dan kondusif, hingga sekitar pukul 14.20, suasana pun berubah 180 derajat...