Senin, 30 September 2019

Ada Apa Indonesiaku?


Mahasiswa mulai berkumpul

Hari ini tepat seminggu sejak dimulainya protes yang dilakukan mahasiswa melalui aksi turun kejalan atau biasa disebut dengan demonstrasi. Apa sebenarnya yang terjadi sehingga hampir seluruh mahasiswa diseluruh Indonesia melakukan aksi serupa, yang diawali dengan aksi mahasiswa asal Jogjakarta dengan tagar Gajayana Memanggil.


Sehari setelahnya giliran mahasiswa kota Solo yang menggelar aksi serupa dengan tajuk #Bengawan melawan. Hampir seluruh Mahasiswa asal perguruan tinggi Solo berkumpul di depan kantor DPRD kota Solo.


Mari lihat kembali saat aksi itu berlangsung.


Selasa, 24 September 2019. Tepat pukul 10.00 waktu Indonesia barat, sebagian besar mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berkumpul di kampus 4. Dengan Almamater kebanggaan mereka yang berwarna hijau toska, Mereka beramai-ramai memadati titik kumpul. Spanduk protes dan beberapa kata "bijak" ala trending jagat maya juga mewarnai aksi yang mereka lakukan hari itu.
Mereka pun mulai bergerak untuk bergabung dengan mahasiswa peguruan tinggi lainnya yang sudah standby di daerah lapangan Bluluan, Colomadu, Karanganyar. Saat itu matahari sudah membumbung tinggi, sehingga suhu yang dihasilkan pun sangat panas sekali. Namun ditengah teriknya matahari, Para Mahasiswa justru dengan semangat bergerak ke arah kantor DPRD kota Solo.
Para Mahasiswa pun telah bergabung menjadi satu dengan berbagai warna almamater kebanggaan mereka. Mereka terus maju hingga kedepan gerbang utama Kantor DPRD kota Solo, Namun sayang, Aksi mereka Harus terhentikan ketika Adzan Zuhur berkumandang.
Sebagian Besar Mahasiswa yang beragama islam "balik kanan" dan pergi kemasjid untuk menunaikan kewajiban mereka. Di sela-sela itu, saya pun menemui beberapa mahasiswa untuk dimintai keterangan.
Hampir semua Mahasiswa yang saya mintai keterangan menjawab bahwa mereka menolak RUU KUHP, RUU KPK dan beberapa RUU yang akan disahkan dalam waktu dekat. Mereka beranggapan bahwa RUU tersebut bersifat "karet" dan terlalu mengusik privasi seorang. Mereka berharap aspirasi dan suaranya dapat didengar oleh para anggota DPR dan dapat mengkaji kembali RUU yang akan disahkan.


Waktu zuhur pun berlalu, para mahasiswa kembali turun kejalan untuk melanjutkan aksi penolakan RUU KUHP, RUU KPK dan RUU lainnya.
Saat itu aksi berjalan damai, tenang dan kondusif, hingga sekitar pukul 14.20, suasana pun berubah 180 derajat...

Selasa, 24 September 2019

Sampah yang Menghiasi Kali Cisadane

Teriknya panas ibukota tak menyurutkan niat para tunas muda dalam melakukan aksi mulia.

Hari itu berlangsunglah sebuah kegiatan Kemah Bakti Racana Muhammadiyah Nasiona yang ke 5 (kembaramunas V) yang berangsung di kota Tangerang.
(Rombongan Racana Ki/Nyi Ahmad Dahlan UMS dalam acara KEMBARAMUNAS V)


















Siang itu saatnya untuk melakukan bakti menamam pohon dan susur sungai Cisadane di kelurahan cacing.

Hal yang membuat ku begitu tertarik adalah rupa dari kali Cisadane. begitu legam air nya, begitu menyengat aromanya dan begito kotor rupanya. Setiap hari berkarung karung sampah diangkut oleh DPU kota tangerang untuk membersihkan dan merawat kembali Cisadane ini.

Saat aku berkesempatan menaiki sampan yang digunakan untuk membersihkan sampah dari sungai ini, begitu antusias raga ini untuk mengangkat kotoran-kotaran yang ada dengan menggunakan jaring.
5 meter, 10 meter, bahkan hampir tiap meter yang telah ku lalui selalu ku jaring sampah yang dengan bebas berenang di sungai tersebut.














Aku bersama tim terus meanjutkan aksi sisir sungai ini hingga 15 menit lamanya. kau tau, hanpir satu karung penuh kami kumpulkan sampah yang mengalir bersama air di kali ini. arus yang tak begitu deras, seakan bersahabat dengan kami yang saat itu melakukan aksi mulia ini.

Waktu pun terus bergulir, tak terasa hampir setengah jam kami melakukan aksi susur sungai ini, karena keterbatasan waktu dan beberapa ha lain, maka sampan kami pun menepi untuk mengeluarkan sampah yang telah kami kumpulkan dan bergantian dengan tim yang lain.

Andai semua sadar akan pentingnya hidup sehat, maka akan dapat dipastikan sedikit pula sampah yang tercampur di sungai ini.